Rabu, 30 November 2011

BUSANA yang terbuat dari batik Jawa Barat sebaiknya dicuci dengan tangan, bukan dengan mesin.
Berikut ini tip lengkap dari anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), Stephanus Hammy:
1. Gunakan sabun yang ringan (mild detergent) ketika mencuci busana bermotif batik Jawa Barat. Bisa juga mencuci dengan menggunakan cairan lerek, tapi jangan direndam.
2. Ketika mencuci, cukup dikurek sebentar dan bilas. Hindari mencuci busana dari batik Jawa Barat dengan cara disikat.
3. Untuk mempertahankan keawetan busana dari batik Jawa Barat, lakukan pencucian khusus seperti dry cleaning secara berkala. Misalnya, setiap dua bulan sekali atau sesuai kuantitas pemakaian busana.
4. Hindari menjemur busana dari batik Jawa Barat di bawah sinar matahari langsung. Cara terbaik adalah menjemur dengan cara dibentangkan atau digantung (sesuai model busana) di tempat yang teduh. Dengan begitu warna batik menjadi tidak mudah luntur.
5. Busana dari batik Jawa barat bisa diseterika, namun pasang seterikaan pada suhu sedang. Lebih baik lagi jika merapikan busana dari batik Jawa Barat dengan menggunakan seterika uap atau steamer.
6. Simpan busana dari batik Jawa Barat dalam keadaan tergantung. Khusus untuk kain atau sarung, simpan dengan cara digulung atau bukan dilipat. Hal ini selain membantu kain tetap rapi, juga menghindari terjadinya kerusakan permanen pada bagian lipatan kain atau sarung seperti robek atau lapuk.
7. Untuk mempertahankan kondisi kain dan supaya terhindari dari ngengat, Anda bisa menggunakan kapur barus. Namun agar tidak menodai busana, masukkan kapur barus terlebih dahulu dalam kantung dari kain katun atau flannel.
8. Selain kapur barus, Anda juga bisa menggunakan cengkeh untuk merawat busana dari kain batik Jawa Barat. Masukkan cengkeh terlebih dahulu ke dalam kantung katun atau flannel, lalu letakkan di dalam lemari.
9. Secara berkala, misalnya setiap 3-4 bulan sekali, keluarkan semua busana, kain dan sarung batik Jawa barat dari lemari dan angin-anginkan dari kelembapan dan bau apek.